Monday, 4 July 2016

ALAT-ALAT PENDIDIKAN



ALAT-ALAT PENDIDIKAN

A.    Alat-alat pendidikan
Alat-alat pendidikan adalah hal yang tidak hanya memuat kondisi-kondisi  yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi, dicita-citakan dengan tegas dan untuk mencapai tujuan yang jelas. Pendidikan dalam menggunakan alat pendidikan, sudah ditentukannya adanya cita-cita, yang ingin di capai, dan sudah pula ada tujuan tertentu untuk mempengaruhi tujuan anak didik. Misalnya madrasah, merupakan alat pendidikan untuk pendidikan keagamaan. Karena dalam kemadrasahan secara formil diberikan pendidikan agama. [1]
Sedang yang dimaksud dengan alat pendidikan islam, adalah segala sesuatu yang dapat digunakan  untuk mencapai pendidikan islam. Dengan demikian alat ini mencakup apa saja yang dapat digunakan termasuk didalamnya metode pendidikan islam, sedang metode dan alat pendidikan islam adalah cara dan segala apa saja yang dapat digunakan untuk menuntun atau membimbing anak dalam masa pertumbuhannya agar kelak menjadi manusia yang berkepribadian muslim yang diridhai oleh Allah SWT, oleh karena itu, metode dan alat-alat pendidikan harus searah dengan  Al-Qur’an dan As-sunnah. [2]
Adapun pembagian  alat pendidikan menurut Drs Suwarno dapat di bedakan menjadi bermacam-macam sebagai berikut.
a)      Alat pendidikan positif dan negatif.
1.      Positif yaitu ditunjukan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya : contoh pembiasaan, perintah, pujian.
2.      Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang buruk, misalnya larangan, peringatan, hukuman.
b)      Alat pendidikan preventif dan korektif.
1.      Preventif, jika maksudnya, mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik, misalnya contoh : pembiasaan  perintah dan pujian.
2.      Korektif, jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk, misalnya: celaan, ancaman, hukuman.
c)      Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
1.      Yang menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak,
2.      Yang tidak menyenangkan yaitu, sesuatu yang tidak menimbulkan sikap tidak senang pada anak.
Drs. Madyo Ekosusilo membagi alat pendidikan menjadi dua jenis yaitu,
a)      Alat pendidikan yang bersifat materil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-benda nyata.
b)      Alat pendidikan yang bersifat non materil, yaitu alat yang tidak bersifat kebendaan, melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam melaksanakan pendidikan.
Menurut Drs, Amir Daien Indrakusuma, membagi alat pendidikan menjadi 2 golongan,
a)      Alat pendidikan preventif
b)      Alat pendidikan represif.[3]

B.     Penggunaan Alat Pendidikan
Penggunaan alat pendidikan itu dipengaruhi oleh pribadi si pemakainya, oleh karena itu pribadi si pemakainya harus menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat mempunyai hubungan yang erat dengan hubungan sifat si pemakai,
Dalam memilih alat-alat pendidikan yang akan digunakan perlu diingat  atau diperhatikan hal-hal sebagai berikut,
a)      Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat itu.
b)      Siapakah yang akan menggunakan alat itu.
c)      Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan.
d)     Terhadap siapakah alat itu digunakan.
Kemudian dalam pemakaian alat-alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berkut
a)      Tujuan pendidikan
b)      Jenis alat pendidikan.
c)      Pendidik yang memakai alat pendidikan.
d)     Anak didik yang dikenai alat pendidikan.
Anak didik merupakan pihak yang dikenai perbuatan mendidik adalah pihak yang pertama diperhatikan dalam menimbang-nimbang penggunaan alat pendidikan. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi :
a)      Jenis kelamin
b)      Usia.
c)      Bakat.
d)     Perkembangan.
e)      Alam sekitar.
C.    Pentingnya alat pendidikan
Dapat diketahui bahwa alat-alat dalam pendidikan berupa alat yang digunakan sebagai penunjang pembelajaran seperti alat pendidikan berupa perangkat keras yang berupa sekolah dan alat labolatorium, dan perangkat lunak yang terdiri dari kurikulum metode dan administrasi pendidikan. Yang kesemuanya itu sangatlah berpengaruh dan penting bagi dunia pendidikan.[4]
Alat pendidikan dalam islam mempunyai peranan penting sebab merupakan jembatan yang menghubungkan pendidik dengan anak didik menuju ke tujuan pendidikan islam, yaitu terbentuknya kepribadian muslim.
Rasululllah SAW, bersabda, “kami para nabi diperintahkan untuk menempatkan seseorang pada posisinya, berbicara kepada mereka sesuai dengan kemampuan akhirnya”.
Dari hadis tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa pendidik dalam menyampaikan materi atau bahan pendidikan islam kepada anak didik benar-benar harus disesuakan dengan keadaan dan kemampuan anak didik. Kita tidak boleh mementingkan materi atau bahan dengan mengorbankan anak didik. Sebaliknya, kita harus mengusahakan dengan jalan menyusun materi tersebut sedemikian rupa sesuai dengan taraf kemampuan anak, tetapi dengan cara serta gaya yang menarik.[5]
D.    Jenis-jenis alat pendidikan
1)      Alat pendidikan pendahuluan
Adalah alat pendidikan yang diterapkan pada anak didik yang telah mengerti akan arti kewibawaan yang terdiri dari,
·         Keteraturan.
·         Kebersihan.
·         Ketenangan.
·         Pembiasaan.[6]
2)      Alat pendidikan yang sebenarnya.
Dapat dibedakan menjadi 5 yaitu :
·         Memberi pelindungan, orang dewasa mempunyai tugas melindungi anak didik, dengan maksud memberikan perlindungan terhadap anak.
·         Verstandhouding, agar mengerti yang dimaksudkan adalah agar anak dapat mengerti tingkah laku orang tuanya.
·         Kesamaan arah dalam berbuat dan berfikir, tidak jauh beda dengan Verstandhouding hanya saja disertai penjelasan dialog.
·         Merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan, terjadinya hubungan batin antara guru dan murid.
·         Pembentukan kemauan, agar anak didik mempunyai kesanggupan untuk berbuat bijaksana atas keputusan kemauannya sendiri.
Pada masa permulaan islam, alat-alat yang digunakan dalam mengajar amat sederhana, pengajaran diberikan di rumah-rumah, di masjid, atau halaman masjid, bahkan di rumah Rosul SAW pernah digunakan sebagai tempat belajar.
Dari kegiatan dan usaha yang dilakukan oleh umat islam selama ini terutama di dalam pendidikan islam, ternyata mereka telah melaksanakan berbagai pendidikan antara lain,
a)      Mendidik anak dengan cara memberikan kebebasan pada anak didik sesuai dengan kebutuhan anak.
b)      Mendidik anak dengan pendekatan perasaan dan akal pikiran.
c)      Mendidik anak secara informal.
d)     Mendidik anak secara formal
Ustaddz Muhammad Said Ramadhan Al-Buwyti dalam bukunya menyatakan bahwa ada 3 macam dasar yang dipakai Al-qur’anuntuk menanamkan pendidikan,
a)        Muhakamah Aqliyah, mengetuk akal pikiran untuk memecahkan segala sesuatu.
b)        Al-qishah wat Tarikh, menggunakan cerita-cerita dan pengetahuan sejarah.
c)        Al-Itsarah Al-wijdaniyah, memberikan perangsang kepada perasaan-perasaan
Menurut Muhammad Quth di dalam bukunya mengatakan metode atau alat pendidikan islam itu ada 8 macam yaitu,
a)        Pendidikan melalui teladan, teknik dengan meneladani Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,
b)        Pendidikan melalui nasihat, bahwa di dalam jiwa itu ada pembawaan untuk terpengaruh oleh kata-kata yang di dengar.[7]
c)        Pendidikan melalui hukuman, yaitu dapat dilakukan tindakan tegas yaitu melalui hukuman, dikarenakan sudah tidak bisa digunakan nasihat dan teladan. Menurut ibn Sina perlu dilakukan tinjauan lebih lanjut atau melakukan pertimbangan sebelum melakukan hukuman atas seberapa besar kesalahan siswa sehingga harus diberikan hukuman, apabila terpaksa harus menggunakan hukuman, jangan terlalu keras dan kasar dalam melakukan itu.
d)       Pendidikan melalui cerita, menggunakan cerita yang menjadi daya tarik unutk menyentuh perasaan manusia.
e)        Pendidikan melalui kebiasaan.
f)         Menyalurkan kekuatan, yaitu menata hati dengan iman untuk selalu berbuat baik.
g)        Mengisi kekosongan, selalu memfungsikan iman yang ada dalam diri kita supaya tidak terjadi kekosongan.
h)        Pendidikan melalui peristiwa-peristiwa, di gambarkan dengan ilustrasi.


[1]  Drs.H.Abu ahmad. Ilmu pendidikan. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2007. Hal 140
[2]  Drs.H.M. Sudiyono. Ilmu pendidikan islam. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2009 hal 180
[3]  Drs.H.Abu ahmad. Ilmu pendidikan. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2007. Hal 144

[4]  Dr.Ahmad Tafsir. Ilmu pendidikan dalam prespektif islam. PT REMAJA ROSDAKARYA.bandung 2010. Hal 90.
[5] Drs.H.M. Sudiyono. Ilmu pendidikan islam. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2009 hal 182.
[6] Drs.H.Abu ahmad. Ilmu pendidikan. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2007. Hal 148.
[7]  Drs.H.M. Sudiyono. Ilmu pendidikan islam. PT RINEKA CIPTA. Jakarta 2009 hal 184-199.

No comments:

Post a Comment