Karakteristik dan Proses dalam Penelitian Kuantitatif
1. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Untuk menjelaskan tentang penelitian kuantitatif
berturut-turut akan dijelaskan karakteristik penelitian kuntitatif.
Berikut
adalah karakteristik penelitian kuantitatif, amtara lain:
1. Pengaruh
metode penelitian alam
2. Bersifat
behafioristik-mekanistik-empirik
3. Memberikan
perhatian pada hasil (produk)
4. Tujuan
penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip yang bersifat
umum.
5. Konversi
kualitas menjadi kuantitas
6. Konfirmasi
teori
7. Menjunjung
tinggi objektivitas, dan
8.
Desain penelitian ketat dan
permanen.[1]
Seperti telah diketahui bahwa penelitian itu pada
prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari
apa yang seharusnya dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan, teori dengan praktek, perencanaan dengan pelaksanaan
dan sebagainya. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari
objek yang diteliti (preliminery study)
untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari
belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui studi pendahuluan melalui
fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka
peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Selanjutnya supaya
masalah dapat dijawab maka dengan baik masalah itu dirumuskan sengan spesifik,
dan pada umumnya di buat dalam kalimat tanya.
Untuk
menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti
dapat membaca referensi teoritis yang relefan dengan masalah dan berfikir.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan
sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (hipotesis). Jadi kalau jawaban terhadap rumusan masalah yang baru
didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum
ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis.
Untuk menguji hipotesis tersebut
peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang
sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian
data yang diharapkan dan konsisten yang
dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana, waktu dan
kemudahan yang lain. Dalam penelitian kuantitatif metode penelitian yang dapat
digunakan adalah metode survey, expost facto, eksperimen, evaluasi, action
research, policy rsearc, (selain metode naturalistik dan sejarah).
Setelah metode penelitian yang
sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen
ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk test,
angket/kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum instrumen
digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu
diuji validitas dan reliabilitasnya.
Pengumpulan data dilakukan pada
obyek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Bila penelitian
ingin membuat generalisasi terhadap semuanya, maka sampel yang diambil harus
representatif (mewakili).
Setelah data terkumpul, maka
selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis
yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Berdasarkan analisis ini apakah
hipotesis yang di ajukan ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai
dengan hipotesis yang di ajukan atau tidak.
Kesimpulan
adalah langakah terakhir dari suatu periode penilitian yang berupa jawaban
terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif diatas maka
nampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkah-langkahnya
jelas, mulai dari rumusan masalah , berteori, berhipotesis, mengumpulkan data,
analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.
Penggunaan
konsep dan teori yang relawan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian
yang mendahului guna menyusun hipotesis merupakan aspek logika (logica-hypothetico), sedangkan pemilihan
metode pemilihan penelitian, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan
analisisnya hipotesis yang diajukan.[2]
No comments:
Post a Comment