Saturday, 3 September 2016

Karakteristik dan Proses dalam Penelitian Kuantitatif


Karakteristik dan Proses dalam Penelitian Kuantitatif

1. Karakteristik Penelitian Kuantitatif 

Untuk menjelaskan tentang penelitian kuantitatif berturut-turut akan dijelaskan karakteristik penelitian kuntitatif.
Berikut adalah karakteristik penelitian kuantitatif, amtara lain:
1.      Pengaruh metode penelitian alam
2.      Bersifat behafioristik-mekanistik-empirik
3.      Memberikan perhatian pada hasil (produk)
4.      Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip yang bersifat umum.
5.      Konversi kualitas menjadi kuantitas
6.      Konfirmasi teori
7.      Menjunjung tinggi objektivitas, dan
8.      Desain penelitian ketat dan permanen.[1]

2. Proses Penelitian Kuantitatif
Seperti telah diketahui bahwa penelitian itu pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, teori dengan praktek, perencanaan dengan pelaksanaan dan sebagainya. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang diteliti (preliminery study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dijawab maka dengan baik masalah itu dirumuskan sengan spesifik, dan pada umumnya di buat dalam kalimat tanya.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relefan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (hipotesis). Jadi kalau jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis.
            Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten  yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana, waktu dan kemudahan yang lain. Dalam penelitian kuantitatif metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode survey, expost facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy rsearc, (selain metode naturalistik dan sejarah).
            Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk test, angket/kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya.
            Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Bila penelitian ingin membuat generalisasi terhadap semuanya, maka sampel yang diambil harus representatif (mewakili).
            Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang di ajukan ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang di ajukan atau tidak.
Kesimpulan adalah langakah terakhir dari suatu periode penilitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif diatas maka nampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah , berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.
Penggunaan konsep dan teori yang relawan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis merupakan aspek logika (logica-hypothetico), sedangkan pemilihan metode pemilihan penelitian, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan analisisnya hipotesis yang diajukan.[2]


[1] Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif (untuk psikologi dan pendidikan), (Yogyakarta, Pustaka Pelajar), hlm: 45
[2] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, (Bandung, Alfabeta, 2009), hlm:16-17

No comments:

Post a Comment